This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Open to considering volunteer work for registered non-profit organizations
Rates
Payment methods accepted
Visa, PayPal
Portfolio
Sample translations submitted: 2
Indonesian to English: Greenfields Bangun Peternakan Sapi Terpadu Rp 612 Miliar di Blitar General field: Other Detailed field: Livestock / Animal Husbandry
Source text - Indonesian PT Greenfields Indonesia meresmikan peternakan sapi perah di Wlingi, Blitar, Jawa Timur. Peternakan yang kedua ini merupakan upaya ekspansi dari peternakan Greenfields yang pertama di Babadan, Malang. Dengan mampu menampung lebih dari 10.000 ekor sapi perah di lahan seluas 172 hektar, pertenakan baru ini dianggap yang terbesar di Indonesia.
“Investasinya ini mencapai Rp 612 miliar yang bermitra secara langsung dengan 250 peternak dan sebanyak 3.000 tenaga kerja tidak langsung," ungkap Airlangga.
Pada akhir tahun 2020, peternakan ini ditargetkan mencapai kapasitas maksimum 10.000 sapi perah yang menghasilkan sebanyak 50 juta liter susu segar setiap tahun.
"Greenfields menargetkan akan bangun lima pabrik lagi, setelah di Malang dan Blitar. Peluang ini perlu ditangkap, untuk menjadikan klaster industri yang terpadu," jelasnya.
Menurut Airlangga, pengembangan industri pengolahan susu di dalam negeri ke depannya masih cukup prospektif karena menyangkut pemenuhan kebutuhan primer manusia.
"Bahkan, subsektor ini juga berkontribusi penting terhadap pertumbuhan signifikan pada industri makanan dan minuman," tambahnya.
Berdasarkan data Kemenperin, sejak tahun 2000 Greenfields telah menjadi ekportir besar produk susu segar dari Indonesia. Saat ini sekitar 20 persen produksinya diekspor ke negara-negara seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Brunei, Filipina, Myanmar dan Kamboja.
Translation - English PT Greenfields Indonesia established a new dairy farm in Wlingi village, Blitar, East Java. The farm is the expansion of Greenfields's first farm in Babadan, Malang. In an area of 172 hectares, the farm can accommodate more than 10,000 dairy cattle and is considered as the largest dairy farm in Indonesia.
"Investment value reached IDR 612 billion, this involves direct partnerships of 250 cattle farmers and 3,000 indirect workers" said Airlangga.
By the end of 2020, this farm is targeted to reach is maximum capacity of up to 50 million litres of fresh milk from 10,000 dairy cattle every year.
"Greenfields targets to build five more farms, aside Malang and Blitar. This is an opportunity for us to create integrated Industrial cluster” he explained.
According to Airlangga, the development of milk processing industry in country is promising, the industry deals with basic human necessity.
"In fact, this sub sector is also having important contribution to the significant growth in food and beverage industries," he added.
Based on data from Ministry of Industry, since 2000, Greenfields has become a major exporter of fresh milk products from Indonesia. Around 20 percent of its production is exported to countries such as Hong Kong, Singapore, Malaysia, Brunei, the Philippines, Myanmar and Cambodia.
English to Indonesian: Indonesia and FAO Partnering for food security and sustainable agricultural development General field: Other Detailed field: Agriculture
Source text - English Abstract:
The partnership between Indonesia and FAO began with the country’s membership of the Organization in 1948 and was strengthened with the opening of a country office in 1978. Over nearly 70 years, hundreds of FAO development and
emergency programmes have successfully supported the country’s food and agriculture sector, including fisheries and
forestry. Emphasis is placed on contributing to the Sustainable Development Goals (SDGs) with particular attention paid
to the primary beneficiaries, including smallholders, rural women, fishing communities and rural youth – all groups with a
pivotal role in ensuring sustainable food and nutrition security for future generations.
Translation - Indonesian Abstrak:
Kemitraan antara Indonesia dan FAO dimulai dengan keanggotaan negara Indonesia dalam Organisasi pada tahun 1948 dan diperkuat dengan pembukaan kantor negara pada tahun 1978. Selama hampir 70 tahun, ratusan program pembangunan dan kemanusiaan yang dilakukan oleh FAO telah berhasil mendukung sektor pangan dan pertanian negara Indonesia, termasuk sektor perikanan dan
kehutanan. Penekanan diberikan pada kontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan perhatian khusus diberikan kepada penerima manfaat utama, termasuk petani penggarap, perempuan pedesaan, komunitas nelayan dan pemuda pedesaan - semua kelompok memilki peran penting dalam memastikan ketahanan pangan dan gizi yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.
More
Less
Experience
Years of experience: 12. Registered at ProZ.com: Oct 2018.
I have been working for an accumulative 16
years in various companies in Indonesia.
As part of my professional job
requirements, I served as consecutive and simultaneous interpreter and
translators for multiple development programs funded by Australian Government
for 9 years and in Private Sectors for 7 years.
I also provided translation services from
English to Indonesian vice versa on a regular basis. Texts have included
marketing, medical, business, telecommunication, environmental, disaster
management and agriculture issues.
Master in Community Development and
Corporate Social Responsibility (2016)